MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia dan kebudayaan merupakan dua
hal yang sangat erat terkait satu sama lain .Dalam pambahasan awal mengenai
mata kuliah IBD kita sudah bicarakan bahwa kedua hal tersebut merupakan dasar
bagi pembahasan materi materi selanjutnya .Dalam uraian ini kita akan mencoba
membahas tentang pengertian pengertian dasar tentang manusia dan kebudayaan
uraian ini dimaksudkan untuk memberikan dasar yang lebih kuat untuk pembahasan
tentang materi IBD ini.
PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan adalah kompleks yang
mencakup pengetahuan, kepercayaan,kesenian, moral,hukmum, adatistiadat dan
kemampuan kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia
sebagai masyarakat.
Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli,dan sarjana sarjanabidang social di
seluruh dunia
SELO SUMARJAN DAN SOELAEMA SOEMARDI
Merumuskan Kebudayaan sebagai semua hasil karya,rasa dan cipta masyarakat.
KOENTJARANINGRAT
Keseluruan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar
beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
A.L KROBER dan C.KLUCKHON
Kebudayaan adalah menifstasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti
seluas-luasnya.
C.A.VAN Peursen
Kebudayaan adalah sebagai
manifestasi kehidupan setiap orang dan kehidupan setiap kelompok orang-orang
berlainan dengan hewa-hewa, maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah alam,
melainkan selalu mengubah alam.
KROEBER DAN KLUKHON
Kebudayaan terdiri atas berbagai
pola,bertngkah laku mantap,pikiran,perasan dan reaksi yang diperoleh dan
terutama diturunkan oleh simbol-simbol yang menyusun pencapainya secara
tersendiri dari kelompok-kelompok manusia
Sistem Nilai dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga
system kebudayaan secara terperinci:
1. Sistem Ideologi: meliputi etika norma,adapt istiadat,peraturan hokum yang
berfungsi sebagai pengarahan
2. Sistem sosial: meliputi hubungan dan kegiatan social dalam masyarakat
3. Sistem teknologi: meliputi segala perhatian serta penggunanya
D.UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
1. Menurut Melville J.Herkovits kebudayaan terdiri dari 4 unsur yaitu :
– Alat Teknologi,sebagai alat dan perlengkapan hidup.
– Sistem Ekonomi
– Keluarga
-dan Kekuatan Politik
2. Menurut Brownislaw Malinowski unsur kebudayaan terdiri dari:
– Sistem Norma,memungkinkan kerjasama antar anggota masyarakat untuk
menyesuakan diri dengan Lingkungannya.
-Organisasi Ekonomi.
-Alat-alat atau lembaga atau petugas pendidik.
– dan Organisasi kekuatan.
3. Menurut C. Kluckhon ada tujuh unsur kebudayaan Universal,Yaitu :
– Sistem Religi,Manusia sebagai homo religious.Diatas kekuatan diri manusia
terdapat kekuatan lain yang lebih besar,hinggalahirlah kepercayaan yang
sekarang menjadi agama.
-Sistem Organisasi Kemasyarakatan,disusun agar manusia saling bekerja sama
untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
-Sistem Pengetahuan ,manusia sebagai .Pengetahuan dapat diperoleh dari diri
sendiri orang lain dan buku.manusianya disebut Homo Sapiens
-Sistem MataPencaharian Hidup dan Sistem ,manusia sebagai homo economicus
menjadikan taraf hidup manusia terus meningkat.
-Sistem Teknologi dan Peralatan ,dengan alat ciptaan manusia lebih mampu dari
pada binatang.manusianya disebut Homo Faber
-Bahasa atau ,mulanya bahasa Indonesia berbentuk tanda /kode yang sempurnakan
dalam bentu lisan dan tulisan.manusianya disebut Homo Languanges
– Kesenian Setelah kebutuhan fisik dibutuhkan kebutuhan psikis karena manusia
perlu pandangan mata indah,suara merdu.pada saat itu manusianya
disebut Homo Austitecus
E. WUJUD KEBUDAYAAN Menurut dimensi wujudnya,kebudayaan mempunyai tiga
wujud,yaitu :
-Kompleks gagasan,konsep,dan pikiran manusia. Wujud ini disebut sistem budaya
yang bersifat abstrak,berpusat pada tiap kepala manusia dan dapat dinyatakan
dalam bentuk tulisan.
-Kompleks Aktivitas. Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi,bersifat
konkret,dapat diamati,diobservasi,
-Wujud Sebagai Benda. Manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari
penggunaan peralatan untuk mencapai tujuannya.
F. ORIENTASI NILAI BUDAYA
Menurut C. Kluckhon dalam karyanya Variations in Value Orientation sistem nilai
udaya secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia,yaitu :
– Hakekat Hidup Manusia hakekat, Hidup setiap kebudayaan berbeda secara
exstern. Seperti bcrusaha memadamkan hidup,menganggap kelakuan hidup tertentu
sebagai suatu hal yang baik.
-Hakekat karya Manusia, Kebudayaan hakekatnya berbeda-beda ada yang bertujuan
u-ntuk hidup,dan lain sebagainya.
-Hakekat waktu Manusia, Hakekat waktu setiap budaya berbeda,ada yang
mementingkan orientasi masa lampau dan mementingkan orientasi masa kini.
-Hakekat Alam Manusia, Manusia memiliki anggapan yang berbeda,ada yang
beranggapan kebudayaan harus mengeksploitasi alam dan ada pula yang beranggap
manusia harus harmonis dengan alam.
-Hakekat Hubungan Manusia, Mementingkan hubungan antar sesamanya dan orientasi
pada tokoh,yang berpandanga individualis ditinggalkan saja.
G. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Terjadinya gerak perubahan kebudayaan ini disebabkan oleh :
-Sebab-sebab yang berasal dari masyarakat dan kebudayaanya sendiri. Misalnya
perubahan jumlah dan kompisisi penduduk.
-Perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang
hidupnya terbuka cenderung berubah lebih cepat,seperti masuknya budaya barat
yang mempengaruhi masyarakat Indonesia.
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan
bari,diantaranya :
– Terbatasnya kontak dengan masyarakat luar disebabkan karena masyarakat yang
terlalu menutup diri dengan lingkungan luar.
– Pandangan hidup dan nilai-nilai dominan pada suatu kebudayaan ditentukan oleh
agama,maka penerimaan unsur baru mengalami hambatan yang harus diukur dengan
ukuran yang berlandas agama.
-Corak struktur sosial masyarakat menentukan proses penerimaan kebudayaan
sehingga system otoriter sukar menerima unsur budaya baru.
-Unsur budaya yang diterima jika sebelumnya sudah ada unsur budaya lain yang
menjadi landasan bagi unsur kebudayaan yang baru tersebut.
– Mudah dibuktikan kegunaanya oleh masyarakat yang bersangkutan bila unsur baru
memuliki kegiatan yang terbatas.
H. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara sederhana hubungan antara
manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan
kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dari sisi lain hubungan
antar manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan manusia
dan masyarakat yang dinyatakan sebagai dialektis.
Proses dialektis ini tercupta melalui tiga tahap,yaitu :
1. Eksternalisasi: Proses manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun
dunia.
2. Obyektivitas: Proses masyarakat menjadi realitas obyektif,menjadikan
masyarakat dengan segala pranata sosialnnya untuk mempengaruhi,dan membentuk
perilaku manusia.
3. Internalisasi: Proses manusia mempelajari kembali masyarakatnya agar dia
dapat hidup baik,hingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat
Kehidupan
yang mencerminkan budaya timur :
Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan
kepribadian yang mempunyai sifat tepo seliro atau memiliki
sifat toleransi yang tinggi. Dalam berdemokrasi bangsa timur umumnya aktif
dalam mengutarakan aspirasi rakyat. Kepribadian bangsa timur identik menjunjung
nilai kesopanan yang lebih tinggi dibanding budaya barat. Selain itu,
kepribadian bangsa timur khususnya Indonesia juga lebih terbuka dan ramah
tamah. Bangsa timur sangat peduli dengan orang lain hal ini dibuktikan
dengan adanya sikap saling tolong menolong dengan sesama dan bergotong royong.
Misalnya masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa. Sebagian besar mereka
bertutur kata dengan lembut dan sopan. Dan terdapat beberapa aturan atau
larangan yang tidak boleh dilakukan menurut versi orang dulu yang sebenarnya
menurut orang Jawa itu suatu nasihat yang membangun. Misalnya tidak boleh duduk
di depan pintu. Namun , pada saat ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi
perubahan kepribadian bangsa timur adalah era globalisasi dan kebudayaan bangsa
barat. Era globalisasi telah mempermudah kehidupan kita dilihat dari sekian
banyak aspek. Namun era globalisasi juga membawa pengaruh negatif yang
merugikan. Begitu pula dengan pengaruh budaya barat. Contohnya , saat ini
kesopanan dan kesantunan yang kita miliki hanyalah sekedar formalitas.
Kepribadian bangsa timur ini tidak lagi menjadi suatu keharusan karena
kepribadian ini telah banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Beberapa
contoh kepribadian bangsa timur , antara lain :
Cium tangan
kepada kedua orang tua
Penggunaan
tangan kanan
Musyawarah
Contoh
aplikasi manusia dengan kehidupan :
MASALAH ITU
TEMAN HIDUP MANUSIA
Kesederhanaan
adalah suatu kondisi dimana kita mampu memprioritaskan sesuatu sesuai dengan
proporsinya. Sederhana itu simple dan tidak rumit. Sederhana itu suatu
kemudahan atau membuat sesuatu yang rumit menjadi hal mudah. Tentu sederhana
itu mudah dipahami, mudah dikerjakan.
Namun tetap masih memiliki nilai-nilai arti atau makna yang tinggi atau
berbobot.
Menyederhanakan sesuatu itu bukan menggampangkan sesuatu. Begitu juga didalam
kehidupan ini. Banyak sekali masalah yang datang dan menghampiri kita selama
hidup didunia ini. Masalah yang datang pun beragam, ada masalah sepele sampai
masalah yang bertubi-tubi dan rumit untuk diselesaikan. Terkadang masalah
membuat orang kehilangan kendali, sebagian mereka tidak mampu mengendalikan
emosi yang melanda dirinya. Maka sangat mungkin untuk terjadi depresi atau
stress karena otak tertutup emosi negatif dan sehingga otak tidak mampu
menerima rangsangan dari luar (permasalahan hidup). Sebagai hasilnya, seseorang
tidak dapat berfkir secara logis. Tentu ini akan sangat merugikan diri sendiri
bahkan orang lain yang ada disekitarnya.
Dengan adanya realita seperti ini, pola pandang hidup dengan berbasis
kesederhanaan inilah sangat diperlukan. Setiap manusia yang sedang dan akan
menghadapi masalah harus mampu bersikap proporsional dalam menghadapi
permasalahan hidupnya. Dalam artian mereka tidak terbelenggu oleh hal-hal
negative yang mungkin akan mempengaruhi kejiwaan mereka. Proporsi manusia itu
terbatas, mereka hanya mampu berfikir jernih dalam keadaan yang santai, dan rilek.
Ketika seseorang menghadapi masalah yang berat dalam hidupnya, dia cenderung
stress dan emosi akan bereaksi. Bisa dalam bentuk kemarahan, kesedihan,
keputusasaan, kebingungan dll. Perasaan-perasaan seperti ini jika melambung
maka akan merdeka sehingga menyelimuti jiwa seseorang maka. Dia tidak akan
mampu berkonsentrasi dan berfikir rasional. Tentu saja hal ini menjadi factor
penghambat dalam penyelesaian masalah. Untuk mendapatkan pemecahan masalah yang
tepat, seseorang harus bersikap tenang dan santai.
Masalah bukanlah sesuatu hal yang dengan berdiam diri maka akan selesai dengan
sendirinya. Masalah bukan pula sesuatu yang menakutkan, menjengkelkan atau
mematikan. Karena pada dasarnya masalah itu ditimbulkan oleh diri sendiri.
Masalah itu mudah atau rumit hanya sebuah anggapan saja. Wajar sekali manusia
yang hidup itu memiliki berbagai macam anggapan, termasuk anggapan akan sesuatu
yang telah, sedang dan akan terjadi. Anggapan ini biasanya muncul karena adanya
ketidak seimbangan keinginan dan kenyataan yang harus dihadapi. Dan biasanya
berujung pada sebuah anggapan negative yang bisa merusak pola pemikiran
seseorang.
Masalah yang ada muncul biasanya dipicu karena adanya kejadian-kejadian yang
telah berlalu dan masih terbawa sampai masa sekarang. Seringkali juga masalah
muncul karena kejadian yang sedang dialami. Dengan dipengaruhi banyak factor,
bisa factor internal sampai factor external yang ada dilingkungan sekitar,
(rumah, tempat kerja, sekolah dll). Kejadian-kejadian yang terjadi pun sangat
beragam. Bisa kejadian tak terduga, misalnya saja ketika seseorang mengalami
kejadian menjengkelkan karena macet jadi terlambat masuk kerja dan mendapat
ocehan dari bos nya. Contoh lainnya, misal ada seorang siswa yang dihukum guru
karena tidak menyelesaiakan tugas rumah. Hal tersebut mungkin saja dan bahkan
selalu saja terjadi kepada siapapun. Tentu hal ini menjadi masalah tersendiri.
Hal-hal sepele pun bisa memicu masalah terjadi. Tidak jarang masalah besar
terjadi karena munculnya masalah sepele yang tak terselesaikan atau salah
penanganan.
Cara yang
efektif dalam penanganan sebuah masalah yaitu dengan cara penyederhanaan
masalah itu sendiri. Menyederhanakan masalah yang ada akan membantu
menyelesaikan masalah dalam hidup. Masalah yang sedang dihadapi bisa disederhanakan
dengan mengatur pola pikir dan gejolak emosi. Seperti yang dikatakan tadi, otak
tidak akan mampu berfikir jernih jika emosi negatif masih mengantungi nya.
Pola pikir
dan gejolak emosi adalah dua hal yang saling berhubungan. Seseorang yang
memiliki pengaturan gejolak emosional yang baik dapat mengembangkan pola pikir
yang baik juga, begitupun sebaliknya. Jika seseorang tidak mampu mengontrol
gejolak emosi, maka jangankan merangkai pola pikir yang baik, berfikir jernih
saja sulit.
Jadi untuk
menyederhanakan permasalahan hidup, seseorang harus memanage terlebih dahulu
keadaan emosinya, setelah itu baru berfikir logis dan rasional, lalu mulai
menyusun pola pikir yang baik. Pola pikir yang baik itu berisi pikiran-pikiran
positif, sehingga ketika seseorang mampu berfikir positif, maka dia akan
melakukan hal-hal positif juga untuk hidupnya, terlebih dalam penanganan
masalah kehidupan.
Sebagai
contoh, dalam penyederhanaan masalah, ketika ada seseorang yang baru saja lulus
sarjana muda, dia menemukan masalah yaitu kesulitan mencari kerja,. Beban yang
ia emban (seperti omongan masyarakat, tuntutan orang tua untuk cepat-cepat
mencari pekerjaan, dan kebutuhan diri, serta amanah yang berupa ijazah) membuat
dia tambah pusing sepuluh keliling. Sehingga hal ini berpengaruh pada kejiwaan,
atau emosi nya. Bisa saja jika dia salah bertindak dalam menghadapi masalahnya
dia akan mengalami penderitaan. Masalah yang dia hadapi bagi sebagian orang
adalah masalah yang rumit, karena memang mencari pekerjaan yang baik dan layak itu
bukan hal mudah dan instan, banyak pertimbangan yang harus dilakukan untuk
memilih pekerjaan yang cocok. Tetapi bagi sebagian orang yang lain beranggapan
masalah yang dia hadapi gampang atau mudah, dia punya keahlian dari sekolah
sarjana nya, dia bisa memanfaatkan kemampuan apa yang dia miliki, dengan
melakukan hal bermanfaat, menciptakan pekerjaan sendiri atau lainnya, tanpa
harus bersusah payah kesana-kemari mencari kerjaan yang layak. karena bagi
sebagian orang ini pekerjaan layak adalah pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuannya. Dua pandangan ini menjadi gambaran betapa beranekaragam nya
anggapan tentang sebuah masalah.
Menyederhanakan
masalah maksudnya adalah memberikan perlakuan terhadap masalah itu sendiri.
Membuat masalah itu bukan sesuatu yang memberatkan, dalam hal ini menganggap
masalah yang dihadapi bukanlah masalah yang pelik, atau rumit. Masalah yang
terjadi adalah masalah yang simple, dan tidak harus menyebabkan stress
berkepanjangan. Hal ini bukan berarti menyepelekan masalah yang ada. Akan tetapi
mengontrol emosi terlebih dahulu, yaitu dalam menghadapi masalah harus dalam
keadaan santai dan tenang, setelah itu bangunlah pola pikir yang baik yaitu
berfikir masalah ini tidaklah rumit, dan pastilah bisa diatasi dengan mudah,
dengan memikirkan opsi-opsi penanganan sesuai permasalahan, selanjutnya
pengambilan tindakan.
Tentu saja dalam keadaan tenang, anggapan positif akan muncul dan menumbuhkan
pola pikir yang baik juga. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk membantu
seseorang menyelesaikan permasalahan dalam hidup, yaitu dengan
menyederhanakannya.
Analisa :
Dalam
artikel tersebut yang berjudul “Masalah itu teman hidup manusia “ artinya dalam
sebuah kehidupan pasti akan mengalami atau mendapatkan sebuah masalah . Masalah
yang terjadi dapat menjadikan diri kearah yang lebih positif atau negatif
, semua itu tergantung terhadap diri kita masing-masing .Dalam menghadapi
sebuah masalah kita harus mempunyai sikap dan pikiran yang logis untuk
menyelesaikan masalah tersebut . Masalah yang sederhana dapat menjadi besar dan
rumit jika kita menyelesaikannya dengan emosi begitu juga sebaliknya masalah
yang besar dan rumit menjadi sederhana jika kita menyelesaikan dengan pikiran
yang tenang dan logis . Dalam kehidupan kita harus mempunyai prioritas yang
sesuai dengan porsinya agar tidak menjadi masalah bagi diri kita .


Tidak ada komentar:
Posting Komentar